Budidaya Burung Parkit (Melopsittacus undulatus)

Budidaya burung parkit berkualitas baik tidaklah terlalu sulit. Asalkan mengetahui tahapan berternak burung ini maka tingkat keberhasilan semakin tinggi. Kalau cara budidaya dilakukan secara apa adanya hasilnya kurang memuaskan

Gambar

Inilah Tips Budidaya Burung Parkit Menghasilkan Kualitas Baik :

1. Pemilihan jodoh burung parkit cocok dan serasi.
Bila target adalah kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak. Karena untuk mendapatkan pasangan burung parkit yang serasi, gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita yang memilihkan sangat dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur.

Bila target adalah kuantitas maka biarkan parkit memilih pasangan sendiri di kandang perjodohan masal.

2. Umur parkit ideal untuk budidaya.
Umur parkit sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pilih umur parkit usia produktif karena sangat menentukan keberhasilan budidaya burung parkit ini.

3. Seleksi jenis kelamin parkit.
Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi untuk bisa memedakan dengan jelas kalau parkit sudah dewasa yaitu warna kebiruan pada tonjolan hidung parkit jantan, sedang betina cenderung berwarna semu putih.

4. Ukuran kandang sesuaikan dengan populasi pasangan
Kalau di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistem ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit lain. Sehingga terjadi kematian masal.

5. Pemilihan jenis pakan yang tepat.
Usahakan beli pakan benar-benar ‘berisi’. Ada kala stok dagangan yang terlalu lama sehingga banyak isi bijian tersebut kosong / kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berat agar bisa memberi nutrisi cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba, jagung muda atau sayuran juga dapat diberikan.

6. Grid / Asinan atau batuan meniral
Untuk membantu pencernaan burung ini juga perlu diberi. Asinan bisa didapat dari tumbukan batu bata merah, genteng ataupun kulit sotong.

7. Kesehatan burung parkit
Jaga kesehatan burung karena sangat berpengaruh pada perkembangbiakan.

8.  Jaga kebersihan kadang / sangkar

9. Pencahayaan dan sirkulasi udara.
Parkit sangat membutuhkan cahaya matahari, kurang cocok ditempat lembab. Jauhkan dari tempat memasak atau jangan terkena asap. Kalau terlalu lembab parkit cenderung mudah mencret. Sirkulasi udara berguna untuk membuang virus apabila ada parkit terkena penyakit agar parkit lain tidak tertular.

Gambar

Mudah Beradaptasi

Parkit menyukai hidup berkoloni dan sangat mudah menyesuaikan di dalam kandang penangkaran. Parkit ini adalah hewan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar.Kesesuaian kandang juga berpengaruh terhadap adaptasi sang burung.Usahakan jauhkan dari tempat yang lembab.Dan usahakan kandang glodok yang diberikan tinggi dari tanah.Kurang lebih 2 meter.Sehingga jika nantinya parkit bertelur,suhu dalam kandang akan stabil dan telur cepat menetas.

Mudah ditangkar

Parkit mudah ditangkar dimanapun,dengan sistem koloni ataupun 1 kandang kecil untuk berpasangan,parkit ini mudah ditangkar,dengan modal kandang 2×2 meter parkit ini sudah dapat mudah ditangkar.Kecepatan dalam bertelur juga dipengaruhi oleh kandang,pangan dan cuaca.Jadi silahkan pahami dan rawat baik baik burung parkit anda.

Sistem Sangkar (Kandang)

Sarana terpenting dalam budidaya parkit adalah sangkar. Biasa pula disebut dengan kurungan. Sangkang dibuat dari kawat ram/kawat ruji, pilihlah yang berkwalitas baik karena tahan lama.Ditinjau dari segi tujuannya maka sangkar parkit dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

1. Sangkar sistem Pasangan
2. Sangkar sistem beberapa pasangan
3. Sangkar sistem besar atau disebut voliere
Gambar
1. Sistem sangkar pasangan
Sistem sangkar pasangan ini merupakan sistem yang dibilang banyak kelebihan dan kekurangan.Kelebihan dari sangkar ini adalah terjaganya kebersihan kandang serta makanan parkit.

2.Sistem sangkar beberapa pasang
Kandang seperti ini bisa dipakai untuk beberapa ekor pasang.Biasanya 2 pasang pada kandang ini sudah lumayan bagus.Kandangnya pun hanya ukuran 90x80cm.Kira kira ukuran beberapa cm tersebut sudah dapat untuk sangkar parkit yang anda miliki.

3. Sistem Vilitere
Nah inilah yang disebut sistem koloni.Parkit disini terdapat banyak pasang.Puluhan bahkan ratusan pasang parkit ada didalam sangkar ini.Kelebihan dari sistem ini adalah cepatnya berkembang biak sang burung dan kelemahannya adalah anda harus ekstra membersihkan kandang tersebut.Karena rawan jika salah satu parkit terserang penyakit.

Beberapa Tips&Trik :

a.Makanan utama burung ini adalah millet atau juga bisa jewawut,otek,jagung muda,sayuran,beras merah.

b.Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih terutama kandang.Suhu kandang harus normal, tidak panas saat siang hari, baiknya menggunakan atap tembus pandang dan dipasangi paranet pertanian.

c.Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya

d.Pilihlah induk Parkit yang berbeda warna.

e.Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan

f.Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.

g.Persiapkan pula kandang parkit cadangan untuk hasil perkembangbiakan apabila pasangan burung sudah mulai produksi.

  1. Kandang burung parkit.

Peluang Usaha Ternak Burung Parkit – Untuk masalah tempat indukan yang disediakan berbentuk seperti balok dengan ukuran( P x L x T : 2m x 1m x 1,5m )

Tidak terlalu besar untuk disediakan bagi 15 pasang burung parkit

i.Ciri jantan dan betina burung parkit bisa dibedakan dengan mudah setelah usia 4 bulan. Jantan mempunyai ciri warna biru di bagian atas lubang hidungnya. Kalau warna di bagian itu putih kotor, krem atau coklat, maka bisa dipastikan itu berjenis kelamin betina

j.Proses penjodohan dilakukan sebelum pasangan ditempatkan di kandangnya masing-masing. Setelah terlihat menjodoh, setiap pasangan dipisahkan untuk dimasukkan ke kandang produksi.

Ciri-Ciri Jantan Dan Betina Burung Parkit

Ciri-ciri jantan dan betina:Parkit jantan berwarna biru yang kuat atau keunguan lembayung pada bagian hidung sedangkan betina berwarna putih atau biru tipis. Kepala jantan berbentuk bulat kompak agak besar dibandingkan betina.

Burung Parkit yang baik adalah burung yang aktif dan energik, nafsu makan banyak. Burung ini menginjak dewasa pada usia sekitar 90 hari, pada usia ini kebanyakan burung parkit akan mencari pasangannya dan memilih sarang yang disediakan untuk bertelur.

Pilihlah parkit yang sudah berjodoh. Burung parkit yang berjodoh ditandai dengan perilaku mereka yang saling berdekatan dan saling menyuap. Parkit jantan akan lebih banyak mengeluarkan suara berisik jika sudah menemukan pasangan.

Setelah bertelur sekitar 5-7 butir burung ini akan mengeram sekitar 15 hari, setelah menetas akan mengasuh anakannya 30-40 hari. Pada umur itu anakan mulai keluar dari sarangnya sedangkan induknya mulai bersiap untuk bertelur lagi.

 

Hal yang harus diperhatikan dalam beternak Parkit

1. Pemilihan Bibit : Pilihlah bibit yang mimiliki gen yang bagus dan sehat. sehat ditandai dengan bulunya yang rapi dan kloakanya tidak ada kotoran yang menempel. biasanya kalau ada kotoran yang menempel dikloaka parkit menandaka burung itu sedang sakit.
2. Kondisi Kandang : Hindari kandang yang mempunyai kelembaban yang cukup tinggi karena burung parkit akan mudah terserang mencret dalam kondisi lingkungan yang lembab. sinar matahari harus selalu ada agar burung tetap sehat tapi jangan terlalu panas.
3. Makanan harus mempunyai kwalitas yang baik, kandungan gizi yang seimbang
4. Perawatan, Perawatan yang rutin adalan membersihkan kandang, karena kandang yang kurang bersih berakibat pada kesehatan burung yang akan menurun
Gambar

Tips Untuk Mengenali Burung Parkit Yang Sakit

Berikut adalah tips mengenali ketika burung parkit peliharaan Anda sedang sakit:

1. Carilah setiap perubahan perilaku, seperti parkit menjadi lesu, lamban, masalah keseimbangan, perubahan vokal, ketidakmampuan untuk bertengger, atau selalu berdiri di dasar kandang (tidak bertengger).

2. Perhatikan jika burung parkit sering bersin, adanya cairan yang keluar dari mata atau hidung, perubahan warna mata, atau terjadi pembengkakan di sekitar mata.

3. Amati perubahan dalam kebiasaan makan, seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebih, atau penurunan berat badan.

4. Perhatikan jika terdapat masalah pada bulu seperti perubahan warna atau bulu yang rontok diluar kebiasaan.

5. Perhatikan tanda-tanda lain seperti mengi, muntah, atau mulut terbuka saat parkit tertidur.

Perhatikan pula jika kepala parkit tampak sering mengangguk-angguk. Semua hal tersebut bisa menjadi indikasi parkit sedang sakit.

6. Amati terjadinya perubahan pada kotoran yang meliputi perubahan warna dan konsistensi (kepadatan).

Kotoran yang tidak seperti biasanya menunjukkan burung parkit sedang mengalami masalah kesehatan.

7. Perhatikan setiap perubahan fisik yang meliputi pendarahan, pembengkakan kaki atau sendi, dan benjolan pada tubuh

Tips Menjinakkan Burung Parkit.

Berikut adalah tips untuk menjinakkan burung parkit:

a.Setelah membeli burung dari pedagang burung ataupun petshop burung segera dimandikan dengan menggunakan tangan. Usapkan air dengan perlahan dan penuh kasih sayang. Jangan perlakukan dengan kasar.

b.Apabila sudah basah kuyub usap pelan-pelan tubuh burung parkit dengan sentuhan lembut. kemudian coba taruh di jari telunjuk kita agar bertengger.

c.Pada kasus tertentu ada burung yang langsung bertengger tenang sambil menata/menyulam bulu-bulunya agar rapi dan cepat kering. Namun ada juga yang masih celingak-celinguk/bingung dan ingin pergi atau kabur dari tenggeran jari telunjuk kita. Untuk karakter burung yang seperti itu sebaiknya segera dimasukkan kandang terlebih dahulu dan diulangi lagi untuk esok harinya.

d.Untuk burung parkit yang sudah bisa tenang di atas tenggeran jari telunjuk bisa kita coba tawari makanan kesukaannya berupa milet putih/merah, biskuit, jewawut, tauge ataupun yang lainnya. Bila ia merespon pertanda burung itu sudah mulai jinak. tetapi bila belum jangan putus asa. biarkan beberapa saat agar tenang di atas tenggeran jari telunjuk. setelah itu masukkan kandang.

e.Pada masa penjinakkan untuk burung-burung yang belum mau mengambil makanan dari tangan kita, kandangnya cukup kita beri air minum saja tanpa makanan. Dengan tujuan supaya rasa lapar si burung memberi keberanian untuk mengambil makanan dari tangan kita langsung. Biasanya butuh waktu 1 hari setelah sedikit puasa burung parkit mulai ‘terpaksa’ mau mengambil makanan/biji milet langsung dari tangan kita.

f.Sewaktu masih menjalani masa penjinakan burung harus makan dari tangan kita langsung sehingga ia akan menyesuaikan atau beradaptasi dengan kita secara cepat.

g.Sebelum burung betul-betul jinak maka jangan diberi makan langsung dari tangan tanpa dalam kondisi basah/dimandikan hingga basah kuyub. Tujuan agar burung tidak kabur atau terbang.

h.Bila dalam kondisi basah biasanya ia akan tenang dan sibuk mengurusi bulu-bulunya yang acak-acakan karena air. Di saat itu momen pas untuk melatih agar ia mau makan pemberian dari tangan kita langsung.

i.Bila sudah mau makan langsung dalam kondisi basah biarkan hingga kering sambil kita suapi makanan kesukaannya.

j.Sesekali perintahkan burung agar berpindah tenggeran dari jari telunjuk kita yang satu ketelunjuk kita yang lainnya. bila ia mau melakukan beri suapan hadiah untuknya. begitu seterusnya. Dan jangan lupa setiap kali memberi suapan sebut namanya agar terbiasa dengan perintah itu.

Lakukan berulang-ulang hingga si burung parkit betul-betul jinak

Pajangan burung parkit yang mati, tetapi tampak seperti masih hidup di dalam salah satu ruangannya. Inilah yang akhirnya mengundang berbagai kalangan, terutama para ahli di bidang perburungan.
Di antaranya adalah John Gould. Berawal dari sinilah sejarah parkit dibawa ke negeri Inggris.
Shaw, seorang penulis buku Zoologi of New Holland memberi nama burung mungil ini dengan sebutan Melopsittacus undulates. Melopsittacus berasal dari bahasa yunani, melos yang artinya nyanyian dan psittacua yang merupakan sebutan bagi kerabat burung betet. Sedangkan undulus dari bahasa latin yang berarti bercorak. Corak bergelombang inilah yang mungkin berkaitan dengan warna bulu burung parkit yang bermacam-macam.
Pada tahun 1850 perkembangan burung berparuh bengkok ini mulai sukses dibiakkan dikebun binatang Antwerpens, Belgia. Karena kecantikan warna bulu burung ini beberapa negara Eropa lainnya mulai ikutan mengimpor burung ini dalam jumlah yang besar. Akhirnya burung parkit sudah mulai dikembangbiakkan di mana-mana.
Burung parkit memiliki banyak varian warna dan kejelasan warna (bright and full color). Warna yang beragam ini hasil dari persilangan beberapa generasi sehingga menghasilkan warna baru. Warna kuning pada bulu burung parkit dihasilkan di Belgia pada tahun 1872 dan di Jerman pada tahun 1875 dengan warna yang sama. Berikutnya warna biru yang muncul pada tahun 1878. Dan tahun 1917 warna putih menyusul hingga tahun 1940 puncak keragaman warna bulu burung parkit ini. Burung warna putih polos sempat menduduki peringkat pertama soal harga karena jumlahnya yang sedikit.
Penyebaran yang luas menyebabkan burung ini mendapat banyak sebutan. Orang Belanda menyebutnya Undulated grass parkeet. Kalau orang Perancis memanggil dengan sebutan Perche Ondule. Sedangkan bangsa Jerman menggunakan nama Wellensittich.

17.2. Karakteristik Burung Parkit
Burung Parkit menyukai hidup berkoloni dan Mudah beradaptasi serta sangat mudah menyesuaikan di dalam kandang penangkaran. Burung parkit termasuk burung yang bisa jinak.
Biasa di alam bebas parkit berkembang biak pada bulan Oktober – Desember. Bila musim kawin sang jantan biasanya menyanyi dengan nada rayuan untuk memikat betinanya. Hingga pada saat saling ada kecocokan maka perkawinan akan segera berlangsung.
Burung inipun dikenal sangat setia dengan pasangannya. Bila si betina sedang aktif bertelur maka si jantan akan menunggu di luar sambil bersiul menghibur sekaligus akan mengusir apabila ada pengganggu mendekati sarangnya.
Manfaat yang bisa diambil dari Burung Parkit adalah keindahan warna bulu dan Suara, sehingga tujuan pemeliharaannya adalah untuk hoby atau kesenangan.

17.3. Anatomi Burung Parkit
Ciri-ciri Burung Parkit jantan dan betina. Parkit jantan berwarna biru yang kuat atau keunguan lembayung pada bagian hidung sedangkan betina berwarna putih atau biru tipis. Kepala jantan berbentuk bulat kompak dan lebih besar dibandingkan betina. Dengan demikian cara membedakan antara parkit jantan dengan betina, adalah tinggal melihat  hidungnya saja, dimana parkit  jantan warna hidungnya agak kebiru-biruan dan posturnya agak sedikit lebih besar, sedangkan yang betina sebaliknya.

11.4. Reproduksi dan Perkembangbiakkan.
Anak burung parkit yang baru keluar dari cangkang telurnya berbobot rata-rata 2,35 gram dengan kondisi mata masih terpejam. Setelah umur sembilan hari barulah matanya terbuka.
Setelah umur 30 hari barulah anak burung parkit mulai siap meninggalkan sarangnya untuk belajar terbang. Namun meski sudah mulai terbang, sang induk biasanya masih menyuapinya hingga umur 40 hari. Setelah umur 40 hari tersebut biasanya persiapan induk untuk perkawinan generasi yang baru akan dilakukan.
Anak parkit mulai matang kelaminnya untuk melakukan perkawinan setelah berumur 90 hari. Si jantan yang cukup umur akan segera memikat betinanya dengan siulan mautnya untuk menjadi pasangan yang akan mengembangbiakan keturunannya.
Proses penjodohan dilakukan sebelum pasangan ditempatkan di kandangnya masing-masing. Proses penjodohan hampir sama dengan lovebird. Burung parkit yang berjodoh ditandai dengan perilaku mereka yang saling berdekatan dan saling menyuap. Parkit jantan akan lebih banyak mengeluarkan suara berisik jika sudah menemukan pasangan. Kalau pasangan tidak menjodoh biasanya saling menjauh, maka secepatnya diganti pasangannya.
Setelah terlihat menjodoh, setiap pasangan dipisahkan untuk dimasukkan ke kandang produksi untuk melakukan aktivitas bertelur. Berat telur parkit berkisar 2,5 gram/butir dengan jumlah telur rata-rata 6 butir/pasangan parkit. Di dalam kandang harus sudah tersedia box sebagai tempat betina bersarang. Sebaiknya box atau kotak sarang harus seimbang dengan jumlah pasangan burung parkit.
Lama pengeraman dalam waktu kurang lebih 19 hari. Waktu menetas umumnya tidak bersamaan sehingga banyak anakan yang lahir terakhir menjadi cacat kakinya terinjak oleh anak burung yang lahir lebih dahulu.

11.5. Teknis Pemeliharaan burung parkit
Perawatan burung jenis ini relatif mudah. Adapun teknis pemeliharaannya adalah sebagai berikut :

1). Bibit

  1. Pilih burung parkit yang sehat. Perhatikan perilaku burung yang hendak anda beli. Parkit yang sehat dicirikan dengan rajin bergerak, menggelantung di sekitar sarang dan makan dengan lahapnya. Perhatikan pula pupil mata yang harus terbuka dengan lebar. Paruh juga harus berbentuk bengkok utuh tidak patah atau keropos.
  2. Pilihlah indukan burung parkit yang masih muda, dengan ciri warna hidung di atas paruhnya masih berwarna merah muda dan belum banyak bersisik putih, juga kaki yang masih belum banyak warna sisik putihnya.
  3. Usahakan memilih induk yang berbeda warna.
  4. Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk penangkarannya.

2). Kandang

  1. Rumah pribadi’ atau kandang yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit. Kandang yang paling baik adalah kandang besi karena kandang besi atau strimin sangat direkomendasikan untuk mengantisipasi kuatnya paruh parkit. Untuk sepasang parkit minimum ukuran kandang. Persiapkan pula kandang cadangan untuk hasil perkembangbiakan apabila pasangan burung sudah mulai produksi.
  2. Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya.
  3. Kandang yang diperlukan tidak begitu besar meskipun untuk pengembangbiakan sekalipun. Ukuran 40 x 40 x 60 cm atau 60 x 60 x 50 cm sudah cukup untuk memulai penangkaran. Sedangkan untuk pajangan keindahan ukuran sangkar umum sudah memadahi.
  4. Ukuran kandang standart kurang lebih 1,5 m x 1,5 m dan tinggi minimal 1,5 m dan usahakan ada jarak dari tanah sekitar 20 cm. Alas juga sebaiknya terbuat kawat ram. Tanah di bawahnya sebaiknya diberi kapur untuk mengurangi kadar asam dari kotoran burung sehingga burung lebih sehat. Sebaiknya pintu kandang di buat 2, satu berukuran kecil yang terletak di tengah, dan satunya berukuran besar untuk kita bisa masuk ke kandang tersebut. Tentunya di bawah bagian alas ada media yang kuat untuk tempat kita berpijak.
  5. Buatlah juga sangkar untuk bertelur berbentuk kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm dari kayu yang agak lunak, dan lubangi depan sangkar serta berilah alas berpijak di bawah lubang tersebut. Diameter lubang kira-kira 2.5 cm, jarak lubang masuk burung dari alas bawah kubus kira-kira 5 cm dan berilah serbuk atau serpihan kayu di dalam sangkar tersebut. Sebaiknya buatlah sangkar dengan jumlah yang banyak, kira-kira 5 – 10 sangkar yang dipasang disisi belakang sangkar dengan tinggi 1 m lebih dari alas kandang.
  6. Berilah cabang-cabang ranting untuk tempat bertengger. Usahakan bagian belakang sangkar ditutup dengan media yang gelap agar burung tenang saat bersarang/bertelur dan terhindar dari hewan pengganggu lainnya.
  7. Perhatikan kebersihan kandang.

3). Pakan dan Minum

  1. Jaga ketersedian pakan dan minum. Untuk minum sebaiknya perlu diberi vitamin yang bisa didapatkan di Poultry shop atau Pasar Burung.
  2. Usahakan tempat minum dalam kondisi bersih. Cucilah 4 hari sekali agar tidak lembab dan berlumut.
  3. Tempat minum atau Tempat Pakan bisa menggunakan media tempat minum ayam potong sehingga bahan makanan / minuman bisa otomatis turun saat termakan.
  4. Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya
  5. Sediakan pasir sebagai bahan pembantu pencernaan burung.
  6. Makanan utama burung ini adalah millet (catatan agroburung.com, di Solo, rata-rata diberi pakan utama jewawut) juga yang mudah didapatkan di kios-kios penjual makanan burung. Selain Millet, jenis makanan Burung Parkit antara lain Jagung muda atau Gabah padi.

Burung Parkit

Burung kecil yang berwarna-warni ini sekarang lagi banyak digandrungi orang pasalnya burung yang berasal dari Australia ini cantik jika di pandang. Burung yang mempunyai nama latin Melopsittacus undulatus ini masih dalam keluarga burung paruh bengkok, burung yang termasuk dalam keluarga ini adalah burung yang pintar dan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, sehingga burung ini banyak yang ingin memeliharanya. Awal tahun 90 an di Jawa Tengah burung ini mulai banyak digemari. Awalnya burung ini dipelihara orang-orang yang memang mempunyai hobi memelihara burung karena keindahan bulu dan kicauannya. Burung ini sekarang menjadi primadona tersendiri bagi pecinta satwa jenis aves. Seiring dengan banyaknya permintaan akan peliharaan burung ini banyak yang akhirnya membudidayakan dari sekedar hobi memelihara menjadi penghasilan tambahan, bahkan beberapa menjadi mata pencaharian utama. Beberapa orang beralih profesi menjadi peternak burung ini.

Tingkah laku parkit suka merangkak/memanjat

Orang  yang sudah sukses dalam beternak parkit misalnya adalah Mr. SY dan Mr. SG yang juga masih bertetangga di daerah Surakarta, Jawa Tengah. Kedua pria ini mengaku awalnya hanya sekedar hobi memelihara karena suka dengan warna-warni bulunya yang cantik dan tingkah lakunya yang lucu, akan tetapi lama-kelamaan hobi itu menjadi rejeki karena keseriusannya mengembangbiakkan satwa ini untuk dijual kepada sesama pecinta parkit.

Mr. SY mengaku awalnya memelihara sembilan pasang parkit dengan harga enam ribu rupiah tahun 1996, karena ketekunannya burung yang ia pelihara pernah mencapai 100 pasang, dijual ke orang-orang yang ingin memelihara parkit, sekarang tinggal sekitar 40 pasang.

Jenis parkit yang dipelihara baik Mr. SY maupun  Mr. SG adalah sebagai berikut:

  • Parkit hijau: bulunya berwarna dominan hijau di punggung, dada dan ekor.
  • Parkit Biru: bulunya berwarna dominan biru di punggung, dada dan ekor.
  • Parkit kuning: semua bulunya kuning merata di tubuhnya.
  • Parkit bond: warna bulunya campuran dari warna hijau, kuning, dan biru.
  • Parkit putih: semua bulunya putih merata di tubuhnya.

Parkit hujau dan biru

Dari kiri ke kanan parkit yang bertengger jenis kuning, hijau, kuning polos, hijau

Anak parkit yang baru belajar makan sendiri dipisahkan dari induknya

Menurut Mr. SY  saat ini harga parkit hijau tiga puluh lima ribu rupiah per pasang, parkit biru, kuning, dan bond harga per pasang lima puluh lima ribu rupiah, sedangkan parkit putih harganya sembilan puluh ribu rupiah di tingkat peternak. “Dulu tidak ada perbedaan, di peternak delapan puluh ribu kalau di pasar Depok Solo seratus ribu, jika di Semarang bisa seratus dua puluh ribu, Jakarta seratus lima puluh ribu per pasang” tambahnya.

Menurut Mr. SG untuk memelihara parkit harus dimulai dengan hati yang senang dulu, karena jika hati senang maka akan membawa rejeki. Ukuran kandang yang dipakai Mr. SG untuk memelihara parkit adalah 2m X 3m X 3m, atap dari genting, diberi satu genting kaca untuk masuknya cahaya matahari. Seluruh kandang baik dinding maupun atap diberi kawat dengan ukuran lubang 1cm X 1cm. Dilapisinya seluruh kandang dengan kawat tersebut karena burung ini suka mematuk-matuk barang apapun yang ada di sekitarnya serta suka memanjat, sehingga kawat ini dapat mengatasi permasalahan tersebut. Berikan ranting dan dahan yang digantung pada kandang untuk tempat bertengger burung ini.

Untuk makanan utama parkit dari otek , yaitu biji-bijian seperti kenariset (bentuk seperti padi namun lebih kecil) tetapi warnanya kuning kemerahan dengan bentuk agak bulat. Pada waktu dingin makanan sebaiknya ditambahkan sedikit jewawut supaya hangat. Jewawut berbentuk lonjong berwarna hitam. “Jewawut jangan diberikan banyak, sedikit saja, kalau banyak betina yang mengeram suhu tubuhnya menjadi tinggi, telur yang dierami tidak menetas” paparnya. “Kalau jewawut banyak betina bertelur sembarangan, telur tidak pada sarangnya” tambahnya. Selain itu makanan utama yang lain adalah miled berbentuk bulat putih seperti otek. Selain makan utama parkit juga sebaiknya diberi makanan tambahan. Makanan tambahannya adalah jagung muda yang dikupas diberikan dua kali seminggu, sedangkan kangkung diberikan tiga kali dalam seminggu. Selain itu diberikan garam bata yang diletakkan di lantai untuk tambahan mineral.

Makanan utama parkit dengan sedikit jewawut

Supaya parkit sehat bebas dari penyakit sebaiknya kandang dibersihkan dua hari sekali dari kotoran burung, sisa makanan, dan bulu-bulu yang lepas. Minuman burung dari air bening sebaiknya diganti tiap hari. Kandang yang baik harus cukup menerima cahaya matahari, selain itu lantai diberi pasir untuk mempermudah dalam membersihkan kotoran burung. Saat akan bertelur beri jerapi atau daun cemara yang dipotong lebih kecil pada lantai supaya burung membuat sarang dengan memasukkan sendiri jerami atau daun cemara ke dalam glodog seperti pada habitat aslinya di alam. Glodog adalah rumah buatan dari kayu randu berbentuk balok dengan ukuran 20cm X 30cm X 20cm. “Saat bertelur jangan sering-sering dibuka glodognya, burung bisa stres karena terganggu” kata Mr. SG. Dalam pemeliharaan anaknya, parkit betina mencari makan, kemudian dicerna, dimuntahkan terus disuapkan ke bayinya. Pesan dari Mr. SG “Kunci keberhasilan kebersihan, telaten, jangan bosan”.

Parkit yang sedang di atas glodog akan menyuapi anaknya

3 thoughts on “Budidaya Burung Parkit (Melopsittacus undulatus)

  1. Terima kasih atas ulasan ternak parkit ini, sangat menarik, amat bermanfaat dan juga comprehensif. Sebagai pemula, sy amat terbantu setelah membaca ulasan ini. Good.

Leave a comment